Cara Bikin Kopi Luwak |
Sugeng sendiri mengakui awalnya hanya penggemar luwak, bukan penggemar kopi. Ia yang sebelumnya hanya menyeruput secangkir kopi di pagi hari, kini bisa 3-5 cangkir sehari. "Sekarang minum 3-5 kali sehari dan aman. Kafeinnya hanya 0,5% dibanding kopi biasa yaitu 4%. Nggak ada masalah sama lambung dan jantung saya," ujar Sugeng.
Pecinta luwak ini mulanya justru tidak tahu cara bikin kopi luwak. "Saya awalnya cari 10 ekor untuk dipelihara, lalu penelitian soal kopi luwak sebab belum ada pusat penangkaran sekaligus edukasi kopi luwak di Indonesia. Lama-kelamaan orang datang ke penangkaran nanyain kopi, padahal saya nggak bisa bikin kopi," ungkap Sugeng saat dihubungi detikFinance, Jumat (10/7/2015).
Sejak Januari 2012, Sugeng mengawali penelitian yang kemudian berkembang menjadi usaha di daerah Lembang, Bandung. Selama 3 tahun berjalan, kini Sugeng punya 110 ekor luwak.
Menurutnya, bisnis kopi luwak ini bisa dijalankan siapa saja. Asal punya kecintaan terhadap luwak dan tidak berorientasi pada jumlah kopi yang dihasilkan. "Siapa saja bisa, saya nggak punya rahasia perusahaan, karena semua murni dari kecintaan terhadap luwak," tuturnya.
Beberapa langkah start-up bisnis kopi luwak dijelaskan Sugeng sebagai berikut. Pertama, pemilihan lokasi penangkaran atau kandang dekat dengan kebun kopi. "Lokasi kandang mesti dekat dengan kebun kopi supaya kopi matang dan ranum yang diberikan ke luwak masih segar," tuturnya.
Langkah kedua, pembangunan fisik kandang. Menurutnya lahan tidak perlu luas. "Nggak perlu lahan besar. Mulailah dari kecil-kecil 10 kandang kayu 2x4 meter untuk 10 ekor luwak. Sebab resiko mengawali usaha ini pun tidak kecil," imbuhnya. Biaya investasi kandang sebesar Rp 5 juta untuk 10 kandang. Biaya upah mencari luwak untuk ditangkar Rp 2 juta untuk 10 ekor.
Sumber: http://kopiluwakcikole.com/berita_medanbisnis.html
Komentar
Posting Komentar